Soft Launching Skybridge Digelar



Soft Launching Skybridge Digelar. Pembangunan Jembatan Penyeberangan Multifungsi (JPM) atau Skybridge Tanah Abang mulai mencapai titik terang. Direncanakan, jembatan yang menghubungi stasiun kereta api Tanah Abang dengan Pasar Tanah Abang Blok G itu akan dipra-resmikan (soft launching)
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi menyampaikan, acara soft launchingdilakukan untuk memperkenalkan bentuk kios kepada para pedagang yang sudah terverifikasi untuk berjualan di Skybridge. “Untuk perkenalan dulu, supaya mereka tahu tempatnya di mana,” kata Irwandi kepada

Namun, saat soft launching, kata Irwandi, pedagang belum dapat memulai aktivitas perdagangan di skybridge. Hal itu disebabkan, pembangunan skybridge yang belum rampung 100 persen. “Belum bisa berdagang, Targetnya nanti 30 Oktober sudah bisa berdagang,” ujar dia.
Terkait pembangunan skybridge, Irwandi menyatakan bahwa pembangunan sudah menyentuh angka 90 persen. Pemprov DKI Jakarta masih perlu membangun beberapa bagian akses penghubung.
“(Yang belum selesai) Itu jembatan turun yang ke blok F, (jembatan) Hotel Parmin, (jembatan) turun ke bengkel Jatibaru, sama yang akses pintu dari stasiun (kereta api Tanah Abang) ke skybridge. Pembangunan sudah 90 persen,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) Jakarta Pusat, Bangun Richard mengajui adanya rencana digelarnya soft launching skybridge pada Senin (15/10) pukul 09.00 WIB. Selain itu, juga ada penempatan PKL di JPM Jatibaru Tanah Abang.
Richard mengatakan, soft launching bukan peresmian beroperasinya aktivitas jual-beli di jembatan yang sudah dibangun sejak Agustus 2018 itu. “Itu soft launching penempatan pedagang, bukan peresmian JPM,” kata Bangun.
Ia menyatakan, sebanyak 100 kios sudah selesai dibangun. Untuk mengisi kios itu, sejumlah 100 dari 446 pedagang yang terverifikasi juga telah mendapat nomor urut kios berdasarkan undian.
Sebelumnya Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C Pinontoan mengatakan, skybridge sudah bisa digunakan secara fungsional pada 15 Oktober. Masyarakat yang mau ke Stasiun Tanah Abang pun bisa melalui skybridge.
Ia menambahkan, di tanggal tersebut para pedagang kaki lima (PKL) juga sudah bisa berjualan di atas skybridge. Hanya saja belum semuanya, baru sebagian saja yang bisa berjualan. “Itu masih kita batasi. Pokoknya Oktober ini, target kita sudah selesai 100 persen,” jelas Yoory.
Terkait dengan PKL yang nantinya akan berjualan di atas skybridge, Kepala Perwakilan Ombudsman RI Jakarta, Teguh Nugroho mengatakan, hanya diperuntukkan bagi PKL yang berada di Jalan Jatibaru saja, yang selama ini berjualan di trotoal dan di jalanan. Pihaknya bersama Pemprov DKI Jakarta pun sudah melakukan verifikasi pada bulan Mei 2018 lalu.
Dari hasil verifikasi itu, lanjutnya, akan dilakukan pemilahan terhadap para PKL. Sehingga tidak semua PKL bisa tertampung di skybridge. Pemilahan tersebut memiliki beberapa poin penting, yaitu mengutamakan PKL yang memiliki KTP Jakarta dan minimal sudah tinggal atau berdomisili di Jakarta sekurang-kurangnya enam bulan.
“Jadi tidak hanya memiliki KTP Jakarta, tapi juga berdomisili di sana. Karena banyak orang yang ber-KTP Jakarta, tetapi tidak berdomisili di Jakarta. Sebab mendadak membuat itu (KTP),” ujar Teguh.
Selain itu, PKL yang diizinkan berjualan di skybridge hanya yang memiliki satu lapak. Menurut Teguh, nama-nama para PKL yang akan berjualan di skybridge sudah pasti dan tidak mungkin berubah mau pun bertambah lagi. Nama-nama itu sudah diverifikasi oleh Ombudsman RI dan Pemprov DKI Jakarta.
“Ini sudah ditetapkan per bulan Mei 2018. Alat ukurnya KTP, domisili, dan hanya boleh membuka satu lapak,” tegas Teguh.

Comments

Popular posts from this blog

Gaji PNS Naik 5 Persen

DPRD Minta Pemprov Jawa Tengah Serius Urus Aset Daerah

Pertamina Kalimantan Kirim 5.040 LPG 3 Kg Ke Palu